Sequence
Model
Terjemahan :
Model terurut (sequence) dapat diibaratkan seperti
kacamata: lensa-lensanya terpisah, tetapi dihubungkan oleh bingkai yang umum
digunakan pada kacamata. Walaupun materi-materi diajarkan secara terpisah,
mereka mengulang dan mengurutkan untuk menyediakan kerangka yang lebih luas
sehingga menghasilkan konsep yang salin berhubungan.
John Adams
pernah berkata,”Buku pelajaran bukanlah suatu perihal yang mengikat bahwa para
guru boleh berkewajiban mengajar, para guru berkewajiban mengajar anak-anak’’.
Mengikuti model terurut (sequence), buku
pelajaran dapat bekerja dengan baik dalam beberapa kasus, tetapi mungkin lebih
masuk akal untuk mengatur ulang urutan materi dalam kasus lain. Urutan baru
mungkin lebih logis jika sejajar dengan Presentasi dari konten lain di seluruh
disiplin ilmu.(Terjemahan)
Organisasi
kurikulum model terurut (sequence)
yaitu upaya pengaturan dan pengurutan kembali materi yang memiliki ide yang
sama dari dua mata pelajaran, dimana
terjadi penyatuan materi dari satu mata peljaran ke mata pelajaran lainnya,
sehingga menghasilkan struktur yang baru. Namun dalam pembahasannya masih
mempertahankan mata pelajaran utama. Dengan demikian, akan terjadi saling
memperkaya pembahasan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Serta akan
membantu siswa untuk mampu membuat hubungan kritikal antar mata pelajaran.
Model
ini sangat berguna sebagai tahap awal proses integrasi dua mata pelajaran yang
mudah untuk dipautkan satu sama lain.
Proses penyatuan diawali dengan
mengidentifikasi daftar bahasan pada mata pelajaran secara terpisah. Kemudian
dilihat kepaduan yang sesuai untuk membuat urutan penyajian baru. Penyajian
disajikan secara paralel, dengan tetap mempertahankan mata pelajaran.
Gambar
Ilustrasi Model Sequences: pengaturan
dan pengurutan kembali materi yang memiliki ide yang sama dari dua mata
peljaran, sehingga menghasilkan struktur baru. Namun dalam pembahasannya masih
mempertahankan mata pelajaran utama.
The
Sequenced Model (Model Terurut) yaitu model
pembelajaran dimana saat guru mengajarkan suatu mata pelajaran guru dapat
menyusun kembali topik mata pelajaran lain dalam urutan pengajaran itu dalam
topik yang sama atau relevan. Kelebihannya yaitu dengan menyusun kembali urutan
topik, bagian dari unit, guru dapat mengutamakan prioritas kurikulum daripada
hanya mengikuti urutan yang dibuat penulis dalam buku teks, membantu siswa
memahami isi pembelajaran dengan lebih kuat dan bermakna. Sedangkan kekurangannya
yaitu diperlukkan kolaborasi berkelanjutan dan fleksibilitas semua orang yang
terlibat dalam content area dalam mengurutkan sesuai peristiwa
terkini.
1 komentar:
Nice ,,
Posting Komentar